Minggu, 25 November 2012

HIJRATUL ‘ILMI Oleh : Kisanak


MUQADIMMAH

Yang telah lalu, hari ini dan yang akan datang tergantung pada dirimu. Jika ingin tahu datanglah ke Bukit Cahaya seorang diri. 
What  happened  at present  and  future depends  on  you. If  you  wish to understand,  please reach Jabal Nur alone.
Uraian berikut ini adalah titik – titik Ilmul Haq dari Samudra Ilmu yang bersumber dari Al Qur’an  (Qs.2:147) dan Hadist Rasulullah SAW yang senafas dgn Al Qur’an.

KAJIAN   DASAR
Basic Knowledge

Ibadah adalah :
·          Buah dari ilmu dan faedah dari umur
·          Hasil usaha dari hamba Allah yang tangguh
·          Barang berharga warisan para nabi
·          Jalan orang – orang mulia dan para mutaqin
·          Harapan orang – orang yang mempunyai cita – cita
·          Syiar dari golongan orang – orang yang terhormat
·          Pekerjaan orang yang berani dan jujur karena Allah
·          Pilihan orang yang sabar dan waswada untuk meraih ridho Illahi
·          Tujuan hidup bahagia Dunia & Akhirat lewat jalan yang lurus


Allah mengutus Nabi dan Rasul untuk 2 tujuan :
1.       Memberitahukan kepada Manusia bahwa Jagat Raya ini ada yang menciptakan, yang memiliki dan yang mengurusnya, namanya ALLAH.
2.       Mengajarkan Manusia untuk menata kehidupan yang baik & benar seperti yang dikehendaki Allah agar Manusia hidup bahagia Dunia & Akhirat.

Demi Dzat yang jiwaku dalam genggaman-Nya, sungguh Allah tidak menghendaki umat-Nya susah, sedih, kecewa, bingung, menderita, sengsara dan gagal masuk Sorga. Jika salah satu menimpa diri kita, karena kita tidak tahu amanah sebagai Khalifah, Zalim mengikuti hawa Nafsu dan bodoh tidak mengenal Allah Al Ahzab (33) : 72.    

1.       Ketahuilah bahwa Allah selalu mengawasi segala gerak – gerikmu dan tingkah lakumu, maka kerjakanlah yang baik – baik. Janganlah berbicara sesuatu yang tidak bermanfaat (fasik) di luar konteks Akhlakul Karimah.

2.       Bersegeralah memenuhi panggilan shalat dan panggilan agama lainnya dan jauhilah larangan-Nya dan janganlah menggantungkan harapan kepada suatu apapun selain kepada Allah saja.

3.       Senantiasa ingat (dzikir & tasbih) kepada Allah dan jangan menentang takdir-Nya. Pikirkanlah selalu tentang nikmat – nikmat dan keagungan-Nya (kesulitan dan kesusahannya jangan dibesar – besarkan, karena akan menutup pintu tasyakur).

4.       Rendahkanlah hatimu kepada Allah, berbuat baiklah kepada siapapun dan jangan sombong terhadap semua makhluk ciptaan-Nya, kecuali terhadap mereka yang dzalim.

5.       Dengarlah perhatikan, taati dan hormati kedua ibu bapakmu selama masih dalam batas - batas agama (tidak bertentangan dengan syari’at). Rendahkan suaramu terhadap keduanya, berlaku sopan dan ramah serta senantiasa mencari ridho dari keduanya. Doakan selalu menyertai (dalam) sholatmu, jika mereka bukan termasuk golongan orang – orang kafir.

6.       Hati – hatilah dalam mencari teman :
1.       Teman untuk mencari kebahagiaan akhirat, maka perhatikan benar – benar urusan ilmu agamanya.
2.       Teman untuk memperoleh manfaat duniawi, maka perhatikanlah tentang akhlaq budi pekertinya.
3.       Doakan saudara dekatmu dan teman – temanmu setelah shalat.
Catatan :
Tetanggamu adalah saudaramu yang terdekat, kalau mereka baik adalah rahmat, jika tidak maka itulah ladang pahala untukmu.

7.     Carilah teman untuk mencurahkan hati (curhat) dan memadukan pikiranmu, namun perhatikan baik- baik tentang keselamatanmu dan kejahatannya, karena setan selalu mengintaimu dan menjembataninya untuk menimbulkan permusuhan salah pengertian di antaramu. Perbedaan itu bisa mendatangkan hikmat dan rahmat atau mudharat dan bahkan bisa menimbulkan laknat.

8.     Bertawakallah pada Allah dalam setiap usahamu dan yakinkan dirimu bahwa Allah selalu melimpahkan rezeki bagi hamba - hamba-Nya, maka jauhilah olehmu cara – cara yang tidak terpuji dalam mencari rejeki dan janganlah mengambil sesuatu yang bukan hakmu.

9.     Janganlah suka bergurau atau berkelakar, apalagi sampai tertawa terlalu keras, karena akan menumpulkan pikiran dan mematikan jiwamu. Janganlah membuat kerusakan di muka bumi dan membenarkan kedzaliman baik yang nyata maupun yang samar – samar.

10.            Al qur’an itu Mu’jizat dari Allah yang dikaruniakan kepada Rasul-Nya Muhammad SAW dan diwariskan kepada umat-Nya untuk dicermati, diamalkan dan dibuktikan kebenarannya. Maka bawalah Mu’jizat itu kemana saja kamu pergi dan letakan di dalam dadamu di Arsy qolb sebagai pelita, hudan dan furqon dalam mengarungi hidupmu.

11.            Ulama itu ada 3 (tiga) macam :

1.       Ulama yang membahagiakan dirinya dan membahagiakan orang lain. Dia adalah ulama yang memanggil manusia ke jalan Allah Swt secara ikhlas lahir dan batin (steril dari konflik kepentingan, popularitas, legitimasi dan jadi suri tauladan  / uswatun khasanah).

2.       Ulama yang membinasakan dirinya dan membahagiakan orang lain. Dia adalah ulama yang memanggil manusia ke jalan akhirat, ucapannya baik dan benar, tapi karyanya mempengaruhi orang banyak untuk menegakkan kemegahan dan popularitas duniawi.


3.       Ulama yang membinasakan dirinya dan membinasakan orang lain. Dia adalah ulama yang mencari dunia dan memusatkan perhatiannya kepada dunia dengan dalih agama.
Catatan :
Seorang Hukama (ahli hikmah) berkata bahwa Agama Islam itu dirusak oleh 2 golongan dari penganutnya yaitu :

1.       Ahli Ibadah yang tidak berilmu (al ilmu imamul amal). Mereka cenderung taqlid buta (dhalimun li nafsih) yang terkena dampak jahiliyah dan adat istiadat serta budaya nenek moyang. Mereka tidak mengaplikasikan Al qur’an pada tatanan amaliyah (bilhal) seperti yang dicontohkan oleh Rosululloh SAW tapi mereka sudah merasa nyaman dengan ibadah ritual dan ceremonial. Para juru dakwahnya berfatwa menurut pendapat dirinya yang kurang wawasan dan dasar ilmu yang cukup sehingga menimbulkan pendangkalan aqidah & kaidah islam (character assassination).

2.       Para Cendekiawan yang subur akalnya tapi lemah imannya dan buruk akhlaknya. Mereka banyak berdalih dengan retorika akalnya dan terjebak oleh konflik kepentingan/conflict of interest (dalihin & firqohin). Tanpa disadari mereka membawa manusia menuhankan akal pikiran dan keinginan hawa nafsunya. Mereka melakukan kesalahan besar tapi merasa benar (wa ya sahbuna anahum muhtadin).

12.            Ucapan atau perkataan ada 4 (empat) :
1.        Ucapan yang mudharat semata – mata
2.        Ucapan yang mengandung manfaat dan mudharat
3.        Ucapan yang tidak bermanfaat dan mudharat
4.        Ucapan yang mengandung manfaat semata – mata

13.Ada 4 (empat) hal yang menambah kecerdasaan :
4.       Meninggalkan ucapan yang tidak berguna
5.       Duduk – duduk dengan orang berilmu
6.       Duduk – duduk dengan orang saleh
7.       Selalu dalam keadaan berwudlu (bersuci diri)
Catatan :
Tanda orang yang cerdas ialah orang yang dapat menyederhanakan hal – hal yang rumit. Tanda orang yang pandai ialah orang yang paling banyak mengingat mati dan tanda orang bodoh ialah orang yang tergopoh – gopoh, ceroboh dan mudah terkecoh.

14.Musibah memiliki 4 (empat) manfaat :
1.       Mengurangi atau menghapus dosa
2.       Meningkatkan derajat
3.       Belajar bersabar
4.       Belajar mengenal Allah
Catatan :
Dalam kejadian – kejadian yang menimpa dirimu yang tidak kau sukai di sana terdapat kebaikan yang banyak.

15.Sabar memiki 5 (lima) manfaat :
1.       Sabar melakukan taat kepada Allah
2.       Sabar menahan diri dari maksiat
3.       Sabar menahan diri dari rayuan dunia
4.       Sabar menahan cobaan atau musibah
5.       Sabar untuk meraih ilmu hikmah di balik kejadian

16.Derajat atau tingkatan ilmu (maqom) ada 3 yaitu: 1. Syari’at  2. Hakekat  3. Marifat – 1. I’lmal yaqin 2. Ainal yaqin 3. Haqul yaqin – 1. Tawaqal  2. Ridho 3. Ikhlas – 1. Muslim 2. Mukmin 3. Mukhlisin – 1. Islam 2. Iman 3. Ikhsan. Persoalan hidup hanya 2 yaitu: Baik Buruk – Salah Benar – Beriman Kafir – Sorga Neraka. Ko atau oK – Seneng atau Ngenes dst. Tidak boleh jadi Katak atau Kodok yang hakekatnya dibolak balik sama bunyinya (tidak punya pendirian dan identitas yang jelas) Apakah ia hidup di air atau di darat. 

17.Masuklah ke Rumah Ibadah yang Indah (Islam) secara kafah (jangan setengah – setengah) dengan persaksian dan perjanjian yang haq terhadap Allah Azza wa Jalla dengan segala kewajiban amaliyah dan konsekwensinya dalam menjalankan ibadah menuju Sorga Jannatu na’im yang telah dijanjikan Allah melalui lidah para utusan-Nya.

18.Dirikanlah shalat Tahajjud untuk meraih maqoman mahmuda (tingkat yang terpuji) dan untuk berinteraksi dengan Al Khaliq Rabbul A’lamin (Pencipta, Pemilik dan Pemelihara dirimu) pada kesunyian dan keheningan malam, maka dengar dan taatilah.

19.Pusatkan perhatian dan pikiranmu hanya untuk ilmu yang haq dan ibadah kepada-Nya. Apabila sudah terbiasa, maka akan menjadi kuat dengan kekuatan yang datang daripada-Nya (sulthanan nasira). Semoga Allah memberi perlindungan (innayah), bimbingan (taufiq) dan petunjuk (hidayah) kepadamu dalam upaya menempuh jalan mendaki untuk mendapatkan kebenaran haqiki (absolute) menemukan jati dirimu. Siapa Dirimu? dan Siapa Tuhanmu?( billah / tasannub / individual mixed / manunggaling kawula lan Gusti) menyatu dalam kebersamaan dan kesempurnaan :

1.       Masyi’ah (Keinginan-Nya)
2.       Iradah (Kehendak-Nya)
3.       Qadha (Keputusan-Nya)
4.       Qadar (Kepastian-Nya)

20.Senang melakukan ibadah karena cinta kepada Allah dan cinta kepada Allah karena dikenalkan oleh  I’mul Haq (Ilmu yang benar dari Allah dan Rasul-Nya).

21.Meneliti dan mengenali diri sendiri merupakan kunci utama untuk mengenal Allah (ma’rifatullah). Inilah Ilmu tertinggi yang bisa dicapai oleh orang yang beriman dalam ibadahnya.
Catatan :
Insya Allah, selanjutnya akan dijelaskan secara detail tentang uraian di atas dari Muqadimmah sampai dengan No.21 tentang :

1.       Allah
2.       Malaikat, Jin dan Manusia
3.       Saithan dan Nafsan
4.       Agama dan Al Qur’an
5.       Shalat dan Amalan para Shalihin
6.       Ruyatullah (berjumpa dengan Allah)

                                                     Mobile : 081 7272 355 - 085 7272 02505

الْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن                                                 

Purwokerto, 1 Syawal 1433 / 19 Agustus 2012

    Salam,
 
              Muhammad Pribadi Tirtamedia
       (KISANAK)





0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...