Yang telah lalu,
hari ini dan yang akan datang tergantung pada dirimu. Jika ingin tahu datanglah
ke Bukit Cahaya seorang diri.
What
happened at present and
future depends on you. If
you wish to understand, please reach Jabal Nur alone.
Uraian berikut
ini adalah titik – titik Ilmul Haq dari Samudra Ilmu yang
bersumber dari Al Qur’an (Qs.2:147) dan Hadist Rasulullah SAW
yang senafas dgn Al Qur’an.
KAJIAN
DASAR
Basic
Knowledge
Ibadah
adalah
:
·
Buah dari ilmu dan faedah dari umur
·
Hasil usaha dari hamba Allah yang
tangguh
·
Barang berharga warisan para nabi
·
Jalan orang – orang mulia dan para mutaqin
·
Harapan orang – orang yang mempunyai
cita – cita
·
Syiar dari golongan orang – orang yang
terhormat
·
Pekerjaan orang yang berani dan jujur karena
Allah
·
Pilihan orang yang sabar dan waswada untuk
meraih ridho Illahi
·
Tujuan hidup bahagia Dunia & Akhirat
lewat jalan yang lurus
Allah mengutus
Nabi dan Rasul untuk 2 tujuan :
1. Memberitahukan
kepada Manusia bahwa Jagat Raya ini ada yang menciptakan, yang memiliki dan
yang mengurusnya, namanya ALLAH.
2. Mengajarkan
Manusia untuk menata kehidupan yang baik & benar seperti yang dikehendaki Allah
agar Manusia hidup bahagia Dunia & Akhirat.
Demi Dzat yang
jiwaku dalam genggaman-Nya, sungguh Allah tidak menghendaki umat-Nya susah, sedih, kecewa, bingung, menderita,
sengsara dan gagal masuk Sorga. Jika salah satu menimpa diri kita, karena
kita tidak tahu amanah sebagai Khalifah, Zalim mengikuti hawa Nafsu
dan bodoh tidak mengenal Allah Al Ahzab (33)
: 72.
1. Ketahuilah
bahwa Allah selalu mengawasi segala gerak – gerikmu dan tingkah lakumu, maka
kerjakanlah yang baik – baik. Janganlah berbicara sesuatu yang tidak bermanfaat
(fasik) di luar konteks Akhlakul Karimah.
2. Bersegeralah
memenuhi panggilan shalat dan panggilan agama lainnya dan jauhilah larangan-Nya
dan janganlah menggantungkan harapan kepada suatu apapun selain kepada Allah saja.
3. Senantiasa
ingat (dzikir & tasbih) kepada Allah dan jangan menentang takdir-Nya. Pikirkanlah selalu tentang
nikmat – nikmat dan keagungan-Nya (kesulitan dan kesusahannya jangan dibesar –
besarkan, karena akan menutup pintu tasyakur).
4. Rendahkanlah
hatimu kepada Allah, berbuat baiklah kepada siapapun dan jangan sombong terhadap
semua makhluk ciptaan-Nya, kecuali terhadap mereka yang dzalim.
5. Dengarlah
perhatikan, taati dan hormati kedua ibu bapakmu selama masih dalam batas - batas
agama (tidak bertentangan dengan syari’at).
Rendahkan suaramu terhadap keduanya, berlaku sopan dan ramah serta senantiasa
mencari ridho dari keduanya. Doakan selalu menyertai (dalam) sholatmu, jika
mereka bukan termasuk golongan orang – orang kafir.
6. Hati – hatilah dalam
mencari teman :
1. Teman
untuk mencari kebahagiaan akhirat, maka perhatikan benar – benar urusan ilmu
agamanya.
2. Teman
untuk memperoleh manfaat duniawi, maka perhatikanlah tentang akhlaq budi
pekertinya.
3. Doakan
saudara dekatmu dan teman – temanmu setelah shalat.
Catatan :
Tetanggamu
adalah saudaramu yang terdekat, kalau mereka baik adalah rahmat, jika tidak
maka itulah ladang pahala untukmu.
7. Carilah
teman untuk mencurahkan hati (curhat) dan memadukan pikiranmu, namun perhatikan
baik- baik tentang keselamatanmu dan kejahatannya, karena setan selalu
mengintaimu dan menjembataninya untuk menimbulkan permusuhan salah pengertian
di antaramu. Perbedaan itu bisa mendatangkan hikmat dan rahmat atau mudharat dan bahkan bisa menimbulkan
laknat.
8. Bertawakallah
pada Allah dalam setiap usahamu dan yakinkan dirimu bahwa Allah selalu
melimpahkan rezeki bagi hamba - hamba-Nya, maka jauhilah olehmu cara – cara yang
tidak terpuji dalam mencari rejeki dan janganlah mengambil sesuatu yang bukan
hakmu.
9. Janganlah
suka bergurau atau berkelakar, apalagi sampai tertawa terlalu keras, karena
akan menumpulkan pikiran dan mematikan jiwamu. Janganlah membuat kerusakan di muka
bumi dan membenarkan kedzaliman baik yang nyata maupun yang samar – samar.
10.
Al qur’an itu Mu’jizat dari Allah yang dikaruniakan
kepada Rasul-Nya Muhammad SAW dan diwariskan kepada umat-Nya untuk dicermati,
diamalkan dan dibuktikan kebenarannya.
Maka bawalah Mu’jizat itu kemana saja kamu pergi dan letakan di dalam dadamu di
Arsy qolb sebagai pelita, hudan
dan furqon
dalam mengarungi hidupmu.
11.
Ulama
itu ada 3 (tiga) macam :
1. Ulama
yang membahagiakan dirinya dan membahagiakan orang lain. Dia adalah ulama yang
memanggil manusia ke jalan Allah Swt secara ikhlas lahir dan batin (steril dari
konflik kepentingan, popularitas, legitimasi dan jadi suri tauladan / uswatun
khasanah).
2. Ulama
yang membinasakan dirinya dan membahagiakan orang lain. Dia adalah ulama yang
memanggil manusia ke jalan akhirat, ucapannya baik dan benar, tapi karyanya
mempengaruhi orang banyak untuk menegakkan kemegahan dan popularitas duniawi.
3. Ulama
yang membinasakan dirinya dan membinasakan orang lain. Dia adalah ulama yang
mencari dunia dan memusatkan perhatiannya kepada dunia dengan dalih agama.
Catatan
:
Seorang
Hukama (ahli hikmah) berkata bahwa Agama Islam itu dirusak oleh 2 golongan dari
penganutnya yaitu :
1.
Ahli
Ibadah yang tidak berilmu (al ilmu imamul amal). Mereka cenderung taqlid
buta (dhalimun li nafsih) yang
terkena dampak jahiliyah dan adat
istiadat serta budaya nenek moyang. Mereka tidak mengaplikasikan Al qur’an pada
tatanan amaliyah (bilhal) seperti
yang dicontohkan oleh Rosululloh SAW tapi mereka sudah merasa nyaman dengan ibadah ritual
dan ceremonial. Para juru dakwahnya berfatwa menurut pendapat dirinya
yang kurang wawasan dan dasar ilmu yang cukup sehingga menimbulkan pendangkalan aqidah & kaidah islam
(character
assassination).
2.
Para
Cendekiawan yang subur akalnya tapi lemah imannya
dan buruk akhlaknya. Mereka banyak berdalih dengan retorika akalnya dan
terjebak oleh konflik kepentingan/conflict of interest (dalihin & firqohin). Tanpa disadari mereka membawa manusia menuhankan akal
pikiran dan keinginan hawa nafsunya. Mereka melakukan kesalahan besar tapi
merasa benar (wa ya sahbuna anahum muhtadin).
12.
Ucapan
atau perkataan ada 4 (empat) :
1.
Ucapan yang mudharat semata – mata
2.
Ucapan yang mengandung
manfaat dan mudharat
3.
Ucapan yang tidak
bermanfaat dan mudharat
4.
Ucapan yang mengandung
manfaat semata – mata
13.Ada 4 (empat) hal yang
menambah kecerdasaan :
4. Meninggalkan
ucapan yang tidak berguna
5. Duduk
– duduk dengan orang berilmu
6. Duduk
– duduk dengan orang saleh
7. Selalu
dalam keadaan berwudlu (bersuci diri)
Catatan
:
Tanda
orang yang cerdas ialah orang yang dapat menyederhanakan hal – hal yang rumit.
Tanda orang yang pandai ialah orang yang paling banyak mengingat mati dan tanda
orang bodoh ialah orang yang tergopoh – gopoh, ceroboh dan mudah terkecoh.
14.Musibah
memiliki 4 (empat) manfaat :
1. Mengurangi
atau menghapus dosa
2. Meningkatkan
derajat
3. Belajar
bersabar
4. Belajar
mengenal Allah
Catatan :
Dalam
kejadian – kejadian yang menimpa dirimu yang tidak kau sukai di sana terdapat
kebaikan yang banyak.
15.Sabar
memiki 5 (lima) manfaat :
1. Sabar
melakukan taat kepada Allah
2. Sabar
menahan diri dari maksiat
3. Sabar
menahan diri dari rayuan dunia
4. Sabar
menahan cobaan atau musibah
5. Sabar
untuk meraih ilmu hikmah di balik kejadian
16.Derajat atau tingkatan
ilmu (maqom)
ada 3 yaitu: 1. Syari’at 2. Hakekat 3. Marifat – 1. I’lmal yaqin 2. Ainal yaqin
3. Haqul yaqin – 1. Tawaqal 2. Ridho 3.
Ikhlas – 1. Muslim 2. Mukmin 3. Mukhlisin – 1. Islam 2. Iman 3. Ikhsan.
Persoalan hidup hanya 2 yaitu: Baik Buruk – Salah Benar – Beriman Kafir – Sorga
Neraka. Ko atau oK – Seneng atau Ngenes dst. Tidak boleh jadi Katak atau Kodok yang hakekatnya dibolak balik sama bunyinya (tidak punya
pendirian dan identitas yang jelas) Apakah ia hidup di air atau di darat.
17.Masuklah
ke Rumah Ibadah yang Indah (Islam) secara kafah (jangan setengah – setengah)
dengan persaksian dan perjanjian yang haq
terhadap Allah Azza wa Jalla dengan segala kewajiban amaliyah dan konsekwensinya
dalam menjalankan ibadah menuju Sorga Jannatu
na’im yang telah dijanjikan Allah melalui lidah para utusan-Nya.
18.Dirikanlah
shalat Tahajjud untuk meraih maqoman mahmuda (tingkat yang
terpuji) dan untuk berinteraksi dengan Al
Khaliq Rabbul A’lamin (Pencipta, Pemilik dan Pemelihara dirimu) pada
kesunyian dan keheningan malam, maka dengar
dan taatilah.
19.Pusatkan
perhatian dan pikiranmu hanya untuk ilmu
yang haq dan ibadah kepada-Nya. Apabila sudah terbiasa, maka akan menjadi kuat
dengan kekuatan yang datang daripada-Nya (sulthanan nasira). Semoga Allah
memberi perlindungan (innayah), bimbingan (taufiq) dan petunjuk (hidayah) kepadamu dalam upaya menempuh jalan mendaki untuk
mendapatkan kebenaran haqiki (absolute) menemukan jati dirimu. Siapa Dirimu? dan Siapa Tuhanmu?( billah /
tasannub / individual mixed / manunggaling kawula lan Gusti) menyatu dalam kebersamaan dan kesempurnaan :
1. Masyi’ah
(Keinginan-Nya)
2. Iradah
(Kehendak-Nya)
3. Qadha
(Keputusan-Nya)
4. Qadar
(Kepastian-Nya)
20.Senang
melakukan ibadah karena cinta kepada Allah dan cinta kepada Allah karena
dikenalkan oleh I’mul Haq (Ilmu yang
benar dari Allah dan Rasul-Nya).
21.Meneliti
dan mengenali diri sendiri merupakan kunci utama untuk mengenal Allah (ma’rifatullah). Inilah Ilmu tertinggi
yang bisa dicapai oleh orang yang beriman dalam ibadahnya.
Catatan :
Insya Allah,
selanjutnya akan dijelaskan secara detail tentang uraian di atas dari
Muqadimmah sampai dengan No.21 tentang :
1. Allah
2. Malaikat,
Jin dan Manusia
3. Saithan
dan Nafsan
4. Agama
dan Al Qur’an
5. Shalat
dan Amalan para Shalihin
6. Ruyatullah
(berjumpa dengan Allah)
Mobile
: 081 7272 355 - 085 7272 02505
الْحَمْدُ
للَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
Purwokerto,
1 Syawal 1433 / 19 Agustus 2012
Salam,
Muhammad Pribadi Tirtamedia
(KISANAK)
0 comments:
Posting Komentar